1. Dampak
atau Pengaruh Budaya Dongson Terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat Awal Kepulauan
Indonesia.
Pengaruh kuat budaya Dongson
terhadap perkembangan budaya masyarakat awal kepulauan Indonesia adalah dalam
hal pembuatan barang dari logam, terutama perunggu. Tradisi pembuatan barang
budaya dari perunggu di Vietnam (bagian Utara) dimulai sekitar pertengahan
milenium kedua sebelum masehi. Tradisi perunggu menurut para Arkeolog Vietnam
berasal dari budaya masyarakat Dong Dau dan Go Mun. Bersama dengan wilayah
Muangthai (bagian tengah dan Timur Laut) kawasan ini memiliki bukti paling awal
tentang tradisi pembuatan perunggu di Asia Tenggara.
Jenis-jenis barang perunggu yang dihasilkan
diantaranya kapak corong (corong merupakan pangkal yang berongga untuk memasukkan
tangkai atau pegangannya), ujung tombak, sabit, mata panah, dan benda-benda
kecil lainnya seperti pisau, kail dan aneka bentuk gelang.
Sekitar 300 SM, mulai muncul tradisi pembuatan nekara perunggu, penguburan orang yang memiliki status sosial tinggi, dan kehadiran benda-benda besi untuk yang pertama kalinya. Tradisi-tradisi Dongson inilah yang berpengaruh besar terhadap perkembangan kebudayaan masyarakat awal kelupauan Indonesia secara umum.
Banyak sekali daerah di Indonesia
ditemukan benda-benda budaya yang memiliki kesamaan corak dengan benda-benda tradisi
Dongson.
Diantara contoh nekara yang penting
dari Indonesia adalah nekara “Makalamau” dari pulau Sangeang, dekat Sumbawa.
Nekara “Makalamau” memiliki hiasan berupa gambar orang yang berpakaian seragam
menyerupai pakaian jaman dinasti Han di Cina atau Kushan (India Utara) atau
Satavahana (India Tengah). Nekara dari Kepulauan Kai berhiaskan gambar kijang
dan adegan perburuan macan. Nekara dari pulau Selayar bergambar gajah dan
burung merak.Nekara dari Bali memiliki empat patung katak pada bagian bidang
pukulnya, dengan pola-pola hiasan yang tidak terpadu berupa gambar prajurit dan
motif perahu. Semua itu menunjukkan kesamaan dengan nekara-nekara yang
ditemukan di Vietnam, di wilayah dimana budaya Dongsonberkembang.
Cara pembuatannya menggunakan teknik
pencetakan, awalnya lembaran lilin ditempelkan pada inti tanah liat (menerupai
bentuk nekara dan berfungsi sebagai cetakan bagian dalam), lalu dihias dengan
cap-cap dari tanah liat atau batu yang berhias perahu, orang dan lainna.
Kemudian lembaran lilin berhias tadi ditutup dengan tanah liat yang berfungsi
sebagai cetakan bagian luar setelah terlebih dulu diberi paku-paku yang
berfungsi untuk menyatukan cetakan luar dan dalam. Setelah itu dibakar sehingga
lilinnya meleleh keluar dan rongga yang ditinggalkan oleh lilin kemudian diisi
dengan cairan logam.
Selain dibawa sendiri oleh orang
Dongson, banyak barang logam dari tradisi Dongson itu yang dikirim ke Indonesia
sebagai barang hadiah yang diberikan pada penguasa setempat sebagai lambang
martabat raja dan kekuasaannya oleh para penguasa politik dan agama di
Vietnam.
Akibat terjadinya pengenalan benda
dan teknologi perunggu dari Dongson (Vietnam) ke wilayah kepulauan Indonesia
menyebabkan di beberapa daerah kemudian muncul pusat-pusat daerah pembuatan
logam.
Budaya Logam di Indonesia
2 komentar:
nice threads, mampir juga di warung kita ya tempat sablon gelas plastik bandung
Good
Posting Komentar