Senin, 19 Mei 2014

Dampak atau Pengaruh Budaya Dongson bagi nusantara



1.      Dampak atau Pengaruh Budaya Dongson Terhadap Perkembangan Budaya Masyarakat Awal Kepulauan Indonesia.

Pengaruh kuat budaya Dongson terhadap perkembangan budaya masyarakat awal kepulauan Indonesia adalah dalam hal pembuatan barang dari logam, terutama perunggu. Tradisi pembuatan barang budaya dari perunggu di Vietnam (bagian Utara) dimulai sekitar pertengahan milenium kedua sebelum masehi. Tradisi perunggu menurut para Arkeolog Vietnam berasal dari budaya masyarakat Dong Dau dan Go Mun. Bersama dengan wilayah Muangthai (bagian tengah dan Timur Laut) kawasan ini memiliki bukti paling awal tentang tradisi pembuatan perunggu di Asia Tenggara.
Jenis-jenis barang perunggu yang dihasilkan diantaranya kapak corong (corong merupakan pangkal yang berongga untuk memasukkan tangkai atau pegangannya), ujung tombak, sabit, mata panah, dan benda-benda kecil lainnya seperti pisau, kail dan aneka bentuk gelang.

Sekitar 300 SM, mulai muncul tradisi pembuatan nekara perunggu, penguburan orang yang memiliki status sosial tinggi, dan kehadiran benda-benda besi untuk yang pertama kalinya. Tradisi-tradisi Dongson inilah yang berpengaruh besar terhadap perkembangan kebudayaan masyarakat awal kelupauan Indonesia secara umum.

Banyak sekali daerah di Indonesia ditemukan benda-benda budaya yang memiliki kesamaan corak dengan benda-benda tradisi Dongson.

Diantara contoh nekara yang penting dari Indonesia adalah nekara “Makalamau” dari pulau Sangeang, dekat Sumbawa. Nekara “Makalamau” memiliki hiasan berupa gambar orang yang berpakaian seragam menyerupai pakaian jaman dinasti Han di Cina atau Kushan (India Utara) atau Satavahana (India Tengah). Nekara dari Kepulauan Kai berhiaskan gambar kijang dan adegan perburuan macan. Nekara dari pulau Selayar bergambar gajah dan burung merak.Nekara dari Bali memiliki empat patung katak pada bagian bidang pukulnya, dengan pola-pola hiasan yang tidak terpadu berupa gambar prajurit dan motif perahu. Semua itu menunjukkan kesamaan dengan nekara-nekara yang ditemukan di Vietnam, di wilayah dimana budaya Dongsonberkembang.

Cara pembuatannya menggunakan teknik pencetakan, awalnya lembaran lilin ditempelkan pada inti tanah liat (menerupai bentuk nekara dan berfungsi sebagai cetakan bagian dalam), lalu dihias dengan cap-cap dari tanah liat atau batu yang berhias perahu, orang dan lainna. Kemudian lembaran lilin berhias tadi ditutup dengan tanah liat yang berfungsi sebagai cetakan bagian luar setelah terlebih dulu diberi paku-paku yang berfungsi untuk menyatukan cetakan luar dan dalam. Setelah itu dibakar sehingga lilinnya meleleh keluar dan rongga yang ditinggalkan oleh lilin kemudian diisi dengan cairan logam.

Selain dibawa sendiri oleh orang Dongson, banyak barang logam dari tradisi Dongson itu yang dikirim ke Indonesia sebagai barang hadiah yang diberikan pada penguasa setempat sebagai lambang martabat raja dan kekuasaannya oleh para penguasa politik dan agama di Vietnam. 

Akibat terjadinya pengenalan benda dan teknologi perunggu dari Dongson (Vietnam) ke wilayah kepulauan Indonesia menyebabkan di beberapa daerah kemudian muncul pusat-pusat daerah pembuatan logam.

Budaya Logam di Indonesia

2 komentar:

Unknown mengatakan...

nice threads, mampir juga di warung kita ya tempat sablon gelas plastik bandung

Unknown mengatakan...

Good

Posting Komentar